Idelando-Sekarang musim hujan. Setiap pulang kerja, ada fenomena yang sering saya temui di jalanan yang membuat saya bingung sekaligus terkesima: orang-orang yang mengendarai motor dengan helm tanpa kaca. Entah kenapa bagian kaca yang seharusnya melindungi wajah justru tidak ada. Seakan-akan helm tersebut hanya aksesoris pelengkap. Hal itu membuat saya bertanya-tanya dalam hati, apakah mereka mempunyai alasan yang jelas mengenakan helm tanpa kaca saat hujan lebat?

Apakah kaum ini sedang menjalani misi penting yang harus dilakukan saat hujan turun. Atau...,barangkali mereka adalah pahlawan super yang berusaha menghindari tetesan hujan yang bisa "membocorkan" identitas mereka. Bisa jadi, mereka sedang mengenakan topeng, karena kaca helm terlalu beresiko. Jadi, mereka lebih suka menghadapi hujan daripada terdeteksi musuh. Namun, siapa musuh mereka? Sudahlah. Kalau dilihat-lihat, tidak ada tanda-tanda kostum superhero atau kemampuan luar biasa pada diri mereka.

Mencari Penjelasan

Mereka menganggap kaca helm sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting. Setelah bertanya pada beberapa teman, bagi mereka kaca helm aksesoris yang bisa dilepas begitu saja, layaknya pacar yang bisa diganti-ganti sesuai mood, eh. Ada juga yang bilang, helm tanpa kaca lebih sesuai dengan motor. Sekarang kan sedang tren motor klasik. "Hujan kan cuma air, uhuuu." begitulah kata Ronaldus Afrianus. Siapa Ronaldus Afrianus? Kamu nanya?

Ehm tunggu dulu. Jangan-jangan mereka memiliki keyakinan bahwa "keberanian itu datang dari dalam"? Dengan helm tanpa kaca, mungkin merasa lebih bebas--bukan hanya dari hujan--dari kerumitan hidup. "Kenapa harus khawatir dengan hujan, kalau wajah saya bisa merasakannya langsung?" ini kata Tatek alias Frater di sap tempat kerja. Sepertinya mereka ingin memberi tahu dunia bahwa mereka siap menghadapi apa pun, termasuk hujan lebat yang memaksa mereka untuk membuka mata lebar-lebar di tengah guyuran air.

Ingin Merasakan Sensasi Kecepatan

Ada juga yang percaya bahwa angin yang langsung mengenai wajah mereka memberikan sensasi kecepatan berkendara. Memang sih--saya juga kadang merasa begini--setiap pengendara motor merasa seperti pemeran film action. Berkejaran dengan waktu dan musuh. Mungkin tanpa kaca membuat mereka merasa lebih dekat dengan petualangan yang nyata, seperti pahlawan yang sedang mengejar musuh di tengah hujan deras tanpa sedikit pun ketakutan.

Tentu jawaban di atas khayalan saya belaka. Nyatanya, berkendara dengan helm tanpa kaca di tengah hujan juga bukan hal yang bisa dianggap enteng--saya sudah pernah coba. Kenyataannya, kaum ini sedang berjuang dengan pandangan yang kabur karena hujan dan bibir yang mulai terasa kering akibat angin yang langsung menyentuh wajah. Namun, mereka tetap bertahan, seolah-olah mereka sedang menyelesaikan misi rahasia yang jauh lebih penting dari kenyamanan diri sendiri.

Pahlawan atau Pencari Sensasi?

Apakah mereka pahlawan yang salah kostum? Mungkin. Atau, apakah mereka kaum yang lebih memilih sensasi dan kebebasan dibandingkan kenyamanan? Bisa jadi. Namun, saya kira di balik helm tanpa kaca itu ada semangat yang bisa kita hargai. Semangat untuk tetap berkendara meskipun cuaca tidak bersahabat. Mungkin mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun hujan datang, mereka tetap akan maju--tanpa takut basah, tanpa khawatir dengan ketidaknyamanan yang menimpa mereka.

Jadi Ase agu Kae, ketika Anda melihat seseorang berkendara dengan helm tanpa kaca di tengah hujan, jangan buru-buru menilai. Bisa jadi mereka sedang menjalani hidup mereka dengan cara yang unik. Mungkin dan hanya mungkin mereka adalah pahlawan yang sedang mencari kostum yang pas di tengah perjalanan mereka. Kalau bukan itu, mungkin mereka ti-dak a-da u-ang untuk beli helm baru.

Penulis: Opin Sanjaya

0 Komentar