Yang Bukan Sementara dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Idelando-Perkenalkan saya Fransiskus Perdi Daya, mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun yang lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM2) 2022. PMM2 adalah program Ditjen Diktiristek. Program ini dilaksanakan selama satu semester. Artinya, dalam satu semester, saya belajar di universitas lain yang ada di luar Pulau Jawa. Saya memperoleh kesempatan belajar di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Keberangkatan saya tepat pada tanggal 16 Agustus 2022. Meski hanya bertukar sementara, tetapi segala yang terjadi di sini bukan hanya sementara.
Awalnya saya tidak pernah menyangka bisa tergabung dalam program ini. Saya hanya iseng mencoba karena tertarik dengan pengalaman dan tantangan baru. Usai sosialisasi, tahapan pendaftaran lekas saya jalani. Ibu Kepala Program Studi saya di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, sangat mendukung ketertarikan dan keinginan saya mengikuti program ini. Beliau memberikan banyak informasi yang memudahkan saya dari tahap seleksi hingga dinyatakan lolos. Saya bangga, karena tiga puluh lima ribu mahasiswa dari beragam universitas di Indonesia yang mendaftar, saya ikut terpilih dalam program ini.
Setibanya di Kupang, saya cukup terkejut dengan terik matahari yang terasa membakar kulit. Meski mataharinya sama, panas di Madiun tidak pernah terasa seperti ini. Tidak butuh waktu lama untuk saya jatuh sakit, peristiwa biologis tubuh saya sebagai penanda tengah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk pulih. Semangat saya untuk menjelajah tanah Kupang menjadi obat yang ampuh.
Salah satu program yang sangat berkesan semasa PMM2 ini adalah perkuliahan bertajuk Modul Nusantara. Perkuliahan ini diselenggarakan berdasarkan tujuh refleksi, tiga inspirasi, satu kontribusi sosial dan empat belas nilai kebhinekaan. Jadwal perkuliahan ini adalah seminggu sekali, setiap hari Sabtu selama empat bulan. Kegiatan yang saya lakukan di sini adalah berkeliling mengunjungi beragam tempat dan bertemu masyarakat di NTT. Melalui program Modul Nusantara ini, saya dapat mempelajari budaya dari masyarakat NTT.
Beberapa destinasi NTT telah saya kunjungi dalam program Modul Nusantara ini. Saya bisa melihat keindahan pantai Lasiana, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Usai indah pantai dan laut, keindahan selanjutnya berasal dari tangan-tangan perajin tenun khas NTT. Lantunan musik Sasando menyambut saya dan rekan-rekan mahasiswa lainnya. Kami bukan hanya mendengar indah musiknya, melainkan mengamati cara pembuatan alat musik Sasando. Tentu saja tidak ketinggalan saya mencoba memainkan alat musik Sasando. Ajakan bermain Rangkuk Alu langsung menarik minat saya untuk bergabung. Permainan asal Manggarai ini, dilakukan secara berkelompok. Rangkuk Alu dimainkan menggunakan bambu.
Masih banyak pengalaman dan keindahan yang saya peroleh di Tanah Kupang. Kegiatan Modul Nusantara pada Program PMM2 ini memberikan wawasan dan juga pengalaman berharga bagi diri saya. Sesuai dengan slogannya, “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”, nilai-nilai kehidupan yang saya peroleh di sini bukan hanya untuk sementara. Semangat baik, keramahan, bahkan perjuangan orang-orang, membuat saya kian bersyukur terlahir di Indonesia. Gunung, laut, pulau, bukan halangan untuk saya belajar. Tanah Kupang menyambut kami dengan ramah, dan memberikan banyak ilmu secara cuma-cuma. Oleh karena itu, jika diizinkan untuk berpesan kepada mahasiswa, jangan pernah ragu untuk mengikuti program ini! –prd
Penulis: Pransiskus Perdi Daya – Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Kuliah di program studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Saat ini tinggal di Madiun.
0 Komentar