Pemali dalam Masyarakat Manggarai
Idelando-Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa pemali adalah pantangan; larangan (berdasarkan adat dan kebiasaan). Masyarakat Manggarai mendefinisikan pemali sebagai larangan untuk melakukan atau mengucapkan sesuatu yang berakibat buruk bagi diri sendiri dan lingkungannya. Masyarakat Manggarai percaya pemali berhubungan dengan keselamatan hidup orang bersangkutan.
Tahukah Sahabat Idelando bahwa masyarakat Manggarai sampai sekarang masih cukup percaya pemali. Pemali adalah cerita turun-temurun yang masih dijaga sampai sekarang. Nah, berikut ini adalah pemali yang masih dilaksanakan masyarakat Manggarai sampai sekarang.
[1] Ireng sapu wie, jaga mora rezeki (pemali menyapu pada malam hari, awas rezeki menjauh).
[2] Ireng lonto one tange toko, jaga todo wicul (pemali duduk di bantal tidur, awas bisulan).
[3] Ireng toso boa, jaga ndekek lime (pemali menunjuk kuburan, awas tangan menjadi bengkok).
[4] Ireng hang le tadu lewing, jaga bodok (pemali makan menggunakan penutup periuk, awas bodoh).
[5] Ireng to'o eta leso, jaga tadang rezeki (pemali bangun kesiangan, awas rezeki menjauh).
[6] Ireng lako mane tana eme reme weki mendo, jaga dolong le poti (pemali jalan sore-sore bagi perempuan yang sedang mengandung, awas dikejar roh jahat).
[7] Ireng toko mane tana, jaga tene le poti (pemali tidur pada sore hari, awas ditindih roh jahat).
[8] Ireng dali kope le wie, jaga umur wokok (pemali mengasah parang pada malam hari, awas umur pendek).
[9] Ireng pois bone mbaru, jaga mai poti [pemali bersiul dalam rumah, awas roh jahat datang).
[10] Ireng anak molas hang bolo mai para, rantang toe haeng jodoh (pemali anak gadis makan di depan pintu, awas tidak dapat jodoh).
[11] Ireng pari baju le wie, jaga mora rezeki (pemali menjemur baju pada malam hari, awas rezeki hilang).
Sekian 11 pemali yang berhasil Tim Idelando catat dari berbagai sumber. Pemali-pemali ini dipandang sebagai suatu konsep untuk mengatur kehidupan manusia. (*ti)
0 Komentar