Btw
Lagu Lain Boleh Ada Ragamnya, tapi Jump Around Selalu Ada Jamnya
Opreter, Bisakah kau putarkan Jump Around untukku? Aku kaku goyang ragam.
Idelando.com-Bicara soal pesta tentunya sangat lekat dengan budaya timur,
termasuk budaya Manggarai. Salah satu alasannya adalah hampir semua acara di
Manggarai dilengkapi atau tidak lengkap tanpa pesta. Semisal, acara teing
hang tahun baru pesta, permandian/cear cumpe pesta,
sambut baru pesta, tamat SMA/wuat wa'i pesta, syukuran wisuda/caca selek pesta, lulus PNS/naik
jabatan pesta. Apalagi masuk minta
(lamaran) dan nikah pasti pesta (besar-besaran).
Setiap acara, hal yang ditunggu-tunggu adalah acara bebas. Tentang menu makan, ajang fashion show (jas, semi jas, gaun normal, gaun terbuka, make up dengan penataan wajah yang warna-warni dan segala pernak-pernik perhiasaan), promosi gandengan, atau mungkin juga cuci mata saat pesta itu belakangan. Intinya, acara bebas, kita gasss!
Saat acara bebas pastinya ada beberapa lagu khusus yang kita tunggu-tunggu. Semisal lagu dansa, ja'i, dangdut, reggae, disko, sanda, goyang ragam, dan sebagainya. Faktanya ada beberapa orang yang hanya bergoyang saat lagu tertentu. Namun, ada juga orang yang selalu ikut goyang untuk semua lagu yang diputarkan. Golongan ini biasa mendapat gelar “ata kuasa kemah/bintang kemah”.
Pemegang peranan penting saat bergoyang adalah opreter. Seorang opreter harus pandai memilih lagu dan harus paham dengan selera musik dari undangan. Intinya lagu-lagu yang diputarkan tidak menimbulkan kegaduhan. Paling tidak, semakin banyak orang yang bergoyang artinya semakin pas lagu yang diputarkan dengan selera para undangan (mayoritas), begitu pula sebaliknya. Atau yang lebih asyik dan pas adalah saat orang ikut bernyanyi sambil bergoyang dan mengacungkan jari telunjuk ke atap kemah, sumpahhhhhhh lagunya sangat tepat!
Biasanya juga saat acara bebas ada yang me-request lagu. Umumnya request ini diberi kode dengan teriak menyebutkan aliran lagu (Dj kaeee…) atau judulnya saja. Kode ini diberikan saat lagu yang diputarkan selesai, hampir selesai, atau pun saat pertengahan lagu (rasa-rasa su tir enak musiknya). Kadang juga pe-request ini terkesan "goyang tidak seberapa, hanya request lagunya aeehh…".
Btw, tentang lagu yang di-request juga pastinya ada yang menyukainya dan ada juga yang tidak. Buktinya, setelah me-request lagu, ada yang bergoyang dan ada yang tidak. Kadang juga yang bergoyang hanya mereka yang me-request lagu tersebut. Kelompok ini biasanya menggunakan mode tanggung/tadu ritak, intinya tama laos.
Pilihan daftar lagu saat acara bebas, sampai hari ini ada beberapa lagu lama yang masih menjadi top hits di tiap kemah pesta. Sebut saja lagu One Love dari Bob Marley, Lagu Santai dari Steven n Coconuts Treez, Kamu Ngga Sendirian dari Tipe-x, Jump Around dari House of Pain, dan lain-lain. (isi kat emmm…)
Beberapa dari top list ini, yang paling ditunggu dan banyak mengundang tenaga goyang adalah lagu Jump Around. Bagaimana tidak, saat bunyi intro unik awal lagu ini, pasti ada yang refleks dan langsung berdiri menuju tempat bergoyang. Kadang juga saking lama menunggu, gelas dan botol sopi yang diputar di tempat melingkar dilepas begitu saja. Pesertanya bukan hanya remaja, melainkan dari berbagai generasi (lantai dansa penuh dengan variasi warna rambut dan kelenturan tubuh yang berbeda-beda). Lagi! lagi! kaka. Begitu kalau su panas, minta putar ulang. Goyangnya tidak seberapa, hanya vibe-nya yang luar biasa.
Vibe yang luar biasa ini menjadikan lagu Jump Around laku di semua acara pesta. Bahkan di acara pesta syukuran demokrasi pun lagu ini masih diputarkan (Pilkades dan sebagainya). Kadang ada yang berpikir lagu ini mampu menunjukkan bakat terpendam orang yang tidak pernah ikut goyang selama pesta (genok agu timi cool). Selain itu, di era musik yang berkembang dan pengaruh Tik-tok yang mendunia, lagu Jump Around masih bisa bersaing saat acara pesta. Kaka eee, lagi-lagi, "lagu lain boleh ada ragamnya, tapi Jump Around selalu ada jamnya".
Penulis: Yoan Soro atau biasa dipanggil Papa Oan, Redaktur Idelando.
0 Komentar